SEJARAH BAHASA(melayu) INDONESIA
Dan
BAHASA MELAYU MALAYSIA
Pada dasarnya
bajhasa Indonesia tumbuh dari bahasa melayu. Walaupun dalam
perkembangannya sudah tidak sama lagi
dengan bahasa melayu.
Menurut
perkembangtanm bahasa Indonesia di bedajkan menjadi tiga macam, yakni:
a.
Bahasa melayu kuno
Bahasa melayu
kuno ialah bahasa melayu yang dipakai pada zaman kebesaran kerajaan Sriwijaya.
Bahasa melayu
kuno ini telah bercampur dengan bahasa sansekerta, dengan dijumpainya 4 buah
prasasti peninggalan kerajaan sriwijaya
1.
Prasasti kedukan bukit.(sekitar Palembang) yang
berciri tahun 605 caka (= 683 masehi)
2.
P. talang tuwo (sekitar Palembang) 606 caka (= 684 M)
3.
P. karang brahi (antara jambi dan sungai musi) 614 (=
692 M)
4.
P. kota kapur (Bangka barat) 608 (= 686M)
Terpakainya
bahasa melayu kuno pada zaman sriwijaya terbukti dan dipertegas oleh rahib
bangsa cina bernama IT SING yang mengatakan bahwa “ yang dipakai sebagai
bahasa pengantar dalam pengajaran tata bahasa sansekerta dan kebudayaan waktu
itu ialah bahasa “KWUN LUN”, yang tidak lain yang dimaksudkan ialah bahasa
melayu kuno. Suatu catatan dicina juga menyatakan “bahwa para musafir cina yang
telah bertahun tahun tinggal di sriwijaya pernah menyebutkan adanya pemakaian
bahasa kwun lun di wilayah kerajaan sriwijaya.
Pemakaian
bahasa melayu kuno pada waktu itu tewlah tersebar kedaerah daerah kekuasaan
sriwijaya, yakni, keminang kabau (sumatera barat_), pulau Bangka, dan
semenanjung melayu.
Akhirnya karena
serangan bertubi-tubi dari berbagai kerajaan lain, yakni kerajaan COLA(india)
pada tahun 1024, kerajaan singosari zaman raja kertanegara pada tahun 1275, dan
kerajaan majapahit zaman mahapatih gajah mada (1331- 1364), maka sriwijaya
semakin lemah, bahkan kemudian runtuh sama sekali.
b.
Bahasa melayu pertengahan
Bahasa melayu
pertengahan ialah bahasa melayu yang dipakai orang pada zaman kerajaan
malaka.
Kota malaka
yang terletak di semenanjung melayu, mula mula dikuasai oleh negeri SIAM
(MUANGTHAI/ sekarang Thailand): tetapi kira kira pada tahun 1400
kerajaan malaka dapat memerdakan diri. Rajanya masih keturunan raja
PARAMAISORA yang berasal dari JAWA.
Menurut
cerita yang ditulis oleh penulis sejarah bangsa portugis, paramaisora adalah
seorang/orang jawa keturunan bangsawan dari kerajaan BLAMBANGAN. Karena
suatu pemberontakan yang pada waktu itu timbul di jawa, ia bersama pengikutnya
melarikan diri ke luar jawa, yang akhirnya tiba di SINGAPURA. Disitu
paramaisora diterima dengan baik oleh gubernur Siam, tetapi kemudian ia merebut
kekuasaan setelah berhasil membunuh gubernur siam. Ia menjadi pembesar dikota
singapura. Lama kelamaan ia tidak kerasan di singapura dan setelah mengadakan
perjalanan yang tak tentu arahnya, akhirenya sampailah paramaisora di pantai
barat semenanjung melayu. Di situlah ia mendirikan sebuah kota yang di namainya
MALAKA.
Di lain
pihak, runtuhnya kerajaan sriwijaya menyebabkan pusat kekuasaan, perniagaan,
dan kebudayaan pindah ke malaka.
Kota malaka
menjadi pusat perniagaan, tempat menimbun aneka barang perdagangan, baik dari
luar negeri maupun dalam negeri yang akan di ekspor. Karena itulah banyak
saudagar asing yang berkumpul di malaka. Oleh sebab itu dalam melakukan
transaksi maupun perkumpulan lainnya mereka harus berkenalan dan mempelajari
bahasa melayu. Dan dari situlah bahasa melayu menjadi bahasa perhubungan (
LINGUA FRANCA).
Di kota
malaka berdiam pula orang-orang hindu dan islam, orang yang beragama islam
jumlahnya cukup besar, mereka kebanyakan berasal dari CAMBAY, GUJARAT. Dengan
demikian, kota malaka juga menjadi pusat perkembangan dan kehidupan agama
islam.
Agama
islam beserta kebudayaannya, terutama, bahasa arab yang menjadi pengantar agama
islam, sangan mengesan di hati orang-orang malaka. Dengan demikian pengaruh
islam pun mulai masuk kedalam sastra melayu terutama melayu indonesia(sekarang=
sastra Indonesia)
Agama islam masuk
ke Indonesia melalui persi, itulah sebabnya, dalam sastra Indonesia yang
bercorak islam sering terasa adanya pengaruh persi.
Sastra melayu
pada waktu itu berkembang dengan pesatnya. Tetapi sayang perkembangan yang
pesat itu tidak dapat berlangsung terus, karena pada tahun 1511 kota malaka
dihancurkan oleh angkatan laut PERINGGI (PORTUGIS).
Pada waktu
tentara portugis berhasil masuk kota malaka mereka mendapati bahasa melayu
telah dipakai sebagai bahasa perhubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Akibat
serangan portugis itu, perpustakaan, pusat pusat kebudayaan dan peradaban juga
istanya lenyap di makan api pembakaran kota malaka.
Kata kata
bahasa melayu berhasil dikumpulkan oleh seorang yang bernama PIGAFETA dalam
sebuah kamus melayu yang berjudul Mleise Woordenlijst. ia adalah orang portugis yang menumpang kapal
ekspedisi magelhaens kira-kira pada tahun 1922, setelah mengunjungi tidore.
Sultan
Mahmud syah yang
menjadi raja malaka pada waktu itu, setelah kalah perang dari portugis terpaksa
pindah ke Pahang dan kemudian ke bintan. Sesudah kota bintan
dihancurkan pula oleh portugis pada tahun 1526, sultan Mahmud syah melarikan
diri ke Kampar dan meninggal disana. Baginda diganti anaknya yang
bergelar sultan alaudin syah II. Dialah yang mendirikan negeri baru di johor
pada sebuah selat yang sempit diantara pulau singapura dan semenanjung
melayu pada tahun 1530. Dari sanalah ia mencoba merebut kembali kota malaka
dari tangan portugis namun usahanya tidak membuahkan hasil. Dalam pada itu
orang orang portugis telah memperkuat kota malaka dan tidak segan segan pula
mereka mengambil batu batu makam para raja dan bangsawan untuk membuat benteng
mereka.
Sisa sisa
kebudayaan kota malaka akibat pembakaran itu tidak dapat diketahui dan
diselidiki. Tetapi untunglah kerajaan johor segera timbul, karena setelah kerajaan
itu berdiri, sultan johor memerintahkan para pujangganya untuk menulis kembali
buku buku sebaga pengganti buku buku yang telah lenyap tersebut. Dari johorlah itu kita dapat
menyelidiki sastra melayu sampai sekarang, yakni sastra melayu yang berbahasa
melayu johor. SEKARANG BAHASA MELAYU JOHOR dianggap sebagai bahasa nasional Negara
Malaysia, dus, Bahasa melayu itulah yang di anggap orang sebagai
bahasa melayu tinggi, karena disamping digunakan dalam naskah naskah melayu
seperti sejarah melayu, hikayat HANG TUAH, dan sebagainya juga dianggap sebagai
bahasa melayu standar yang diajarkan di sekolah sekolah. Bahasa melayu tinnggi
itulah yang di sering sebut bahasa melayu riau, karena tempat kelahiran bahasa
melayu itu di wilayah Riau sekarang.
Disamping melayu tinggi terdapat pula bahasa
melayu rendah, yang terkenal dengan sebutan melayu pasar. Bahasa melayu pasar tersebut
merupakan bahasa melayu campuran, karena terpakai dalam pergaulan umum antar
suku maupun antar rakyat dengan orang orang asing. Para pemakai bahasa itu,
karena terdorong akan kebutuhan komunikasi untuk memakainya, mereka mencampur
kata kata melayu dengan kata kata bahasa daerah maupun bahasa asing yang sudah
umum di dalam masyarakat , yang akhirnya menjadikan kalimat kalimat yang kurang
mengindahkan kaidah tata bahasa,
Sebagai
akibat dari bahasa melayu campuran tersebut, maka terjadilah bahasa melayu
daerah, misalnya bahasa melayu deli, melayu tapanuli, melayu minangkabau,
melayu betawi/jakarta, melayu manado, melayu ambon, dan sebagainya.
Ketika orang
orang belanda datang ke Indonesia pada tahun 1596 dan merebut malaka pada tahun
1641, bahasa melayu telah tersebar ke berbagai daerah. Kedudukan bahasa melayu
dalam masyarakat bertambah kuat dan meningkat, karena pengetahuan masyarakat
tentang bahasa melayumakin mendalam dan meluas. Hal itu dapat kita ketahui
dalam beberapa peristiwa penting, antara lain:
1.
Dalam bidang pengajaran di Maluku, belanda
menggan ti bahasa pengantar portugis dengan bahasa belanda, namun usaha itu
gagal. Sebagai npenggantinya digunakan bahsa pengantar melayu.
Kedudukan bahasa melayu yang telah mengakar dalam masyarakat melayu dapat
kita buktikan dalam pernyataan bugmans dalam bukunya yang berjudul :”Geschiedenis
Van Het Onderwijs In Nederlands Indie”. Yang menyatakan bahwa “ bahasa
melayu pada waktu itu telah menjadi bahasa pergaulan umum di wilayah Maluku”.
2.
Sejak zaman kompeni ( V.O.C ) Pemerintah Hindia
Belanda menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa pengantar resmi dalam
hubungannya dengan para raja dan rakyat di nusantara. Begitu pula pemakaian
secara resmi dalam administrasi pemerintahan. Dalam hal ini secara tidak
langsung telah menjadi bahasa resmi kedua di samping bahasa Belanda.
c.
Bahasa melayu modern
Bahasa melayu modern adalah bahasa melayu yang hidup sezaman dengan
bangkitnya kesadaran bangsa Indonesia.
Sejak permulaan abad ke-20 ini sudah timbul kesadaran di kalangan kaum
terpelajar Indonesia. Mereka berpendapat bahwa hanya dengan persatuanlah bangsa
Indonesia akan dapat membebaskan diri dari belenggu penjajah Belanda.
Untuk dapat menanamkan rasa persatuan dan rasa kebangsaan, dalam tubuh
bangsa Indonesia dibutuhkan adanya bahasa yang mengikat yang dinamai bahasa
nasional. Atas dasar pemikiran itu, maka
timbullah berbagai macam usaha, antara lain ialah perjuangan dewan rakyat,
jurnalistik, organisasi politik, kegiatan dalam balai pustaka, konggres pemuda,
kegiatan dalam pujangga baru, kesempatan pada masa pendudukan jepang, dan
meletusnya revolusi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.
Pada bulan mei 1918 pemerintah belanda melantik Dewan Rakyat
(Volksraad). Berdasarkan tatatertib dewan rakyat tersebut, para anggota
dewan diwajibkan menggunakan bahsa belanda dalam perundang-undangan. Tetapi ketentuan
tersebut akhirnya diubah setelah anggota dewan mengusulkan kebebasan
menggunakan bahasa melayu dalam perungang-undangan disamping penggunaan bahasa
belanda.
Dalam bidang jurnalistik, banyak terdapat harian dan majalah yang
menggunakan bahasa melayu sebagai media masanya. Para tokoh yang terkenal dalam
bidang ini antara lain; A. Rivai, dr. M. Amir, Haji Agus Salim, Adinegoro, Mr.
Mohammad Yamin, Mr soemanang,. Mereka berjasa dalam mengembangkan bahasa
melayu sebagai bahasa persatuan.
Dalam organisasi politik, bahasa melayu di gunakan sebagai media
pemersatu bangsa Indonesia dalam pidato-pidato, pertemuan akbar, rapat umum dan
lain sebagainya. Organisasi tersebut antara lain; Budi Utomo, PNI ( Partai
Nasional Indonesia) Sarikat islam,dan lain sebagainya.
Dalam rangka melaksanakan politik etis, Pemerintah Hindia Belanda
berdasarkan surat keputusan Gubernemen tertanggal 14 september 1908 No. 12,
mendirikan sebuah komisi yang bernama “ Commissie voor de Inlandsche School
en Volkslektuur” (Komisi untuk Sekolah Bumiputera dan Bacaan Rakyat). Atau lebih dikenal dengan “
Commissie voor de Volkslektuur”
(Komisi Bacaan Rakyat). Komisi tersebut berkewajiban memberikan
pertimbangan serta saran-saran kepada Diretur Urusan Pengajaran, Ibadat, dan
Kerajinan dalam hal memilih karangan karangan yang akan dipakai di
sekolah-sekolahbumiputera yang akan dijadikan bacaan rakyat. Dealam
persiapannya, disamping mengumpulkan bahan-bahan bacaan yang dirasakan perlu
untuk anak anak, orang dewasa, juga mendidik orang-orang yang berbakat dalam
bahasa (bahasa melayu, jawa, sunda, dan sebagainya). Karena pekerjaan komisi
itu semakin bertambah banyak, maka pada tanggal 22 september 1917 komisi itu di
ubah namanya menjadi badan resmi dengan nama “Kantoor voor de Volkslektuur” (Kantor
untuk Bacaan Rakyat) atau Balai Pustaka.
Pada tahun 1918 Balai Pustaka mendirikan taman pustaka di
mana-mana, terutama untuk bacaan yang berbahasa melayu.akibatnya mulailah masa
terbitnya roman-roman balai pustaka. Sejak itu bahasa melayu makin popular
dalam masyarakat Indonesia.
The Best Casino Sites in the UK with High Odds!
BalasHapusTop 10 UK Casino Sites · Jackpot City – Best Online Casino · LeoVegas – Newest Casino · Royal Panda – Newest Casino · Slots.lv – Best 카지노사이트luckclub Online Casino